Ready to Click ‘Go’ On Your New Digital Growth?

Kalau kita bicara soal konten, tentu akan langsung berhubungan dengan kata kunci, ada banyak sekali macam-macam konten. Mulai dari konten YouTube, Instagram, Facebook, Twitter, Blog, Poster, Ilustrasi, dan lainnya. Tapi secara populer, mungkin sekarang kata “konten” memang terkenal di YouTube. 

Nah, di artikel ini kita akan membahas hubungan antara konten dan juga kata kunci. Memang penting ya kata kunci untuk konten? Bukannya konten tinggal dibikin terus jadi, gitu?

Hmmm sebenarnya begini, di internet ini kita punya berbagai platform untuk mengeluarkan kreativitas, atau mungkin menyebar berita, ataupun pengetahuan. Atau secara umum, intinya adalah untuk menyampaikan informasi. Inilah apa yang kita sebut sebagai konten. 

Agar sebuah konten yang dibuat tepat sasaran, kita harus bermulai dengan kata kunci. Jadi bisa dibilang kalau kata kunci itu adalah “kunci” dari konten. 

Sekarang di artikel ini kamu akan mempelajari berbagai hal tentang kata kunci. Eits tunggu dulu, jangan mentang-mentang kedengarannya akan panjang kamu jadi mau cabut.

Sebelum kamu angkat kaki mending kita bahas dulu bareng-bareng. Langsung ajalah yuk kita bahas! 

Memahami Pentingnya Kata Kunci

Tadi kita sudah bahas bahwa kata kunci adalah “kunci” dari sebuah konten. Maksudnya bagaimana? Begini, bagi para pengguna, internet saat ini sudah sangat dimudahkan dengan kemunculan alat-alat yaitu berbagai jenis mesin pencari atau search engine. 

Untuk dapat menemukan sesuatu melalui alat ini kita perlu memasukkan kata-kata tertentu di kolom pencariannya yang sesuai dengan apa yang kita cari. Nah seperti itulah kata kunci.

Di dalam upaya optimasi konten dan website (SEO) kita memerlukan kata kunci yang sesuai dengan apa yang akan orang cari agar antara konten yang kita punya dan apa yang dicari.

Misalnya begini, ada orang yang menulis tentang berbagai macam bunga, termasuk bunga mawar, bunga anggrek, dan sebagainya. Saat dilakukan pencarian dengan menggunakan “bunga mawar” mungkin halamannya akan muncul. Tetapi letakkannya di halaman sekian.

Nah, ini bisa jadi karena memang konten yang ada tersebut tidak terlalu relevan dengan “bunga mawar” tadi. Atau dengan kata lain, kata kuncinya kurang tepat.

Bagitulah pentingnya kata kunci. Dengan memahami kata kunci, kita bisa memfokuskan konten yang kita buat pada satu hal saja atau beberapa (dalam batas minimum). 

Imbasnya tentu saja kita akan mendapatkan traffic yang lebih banyak. Agar lebih jelas lagi, yuk dalami bareng-bareng!

Pengertian Dari Kata Kunci

Sebenarnya keberadaan kata kunci sendiri sudah cukup lama, bahkan sebelum ada Internet dan bahkan komputer sekalipun. Hanya saja kita melakukannya secara manual dan di dalam kepala kita.

Penggunaan kata kunci ini sering kita lihat pada tempat-tempat yang memiliki arsip sepert rumah sakit, perpustakaan, atau kantor catatan sipil. Misalnya begini, kamu adalah seorang siswa di perpustakaan yang ingin mencari buku tentang biologi, berjudul Pengetahuan Biologi Dasar dari penulis A. 

Nah, di sini kata kuncinya dapat berupa “biologi”, judul bukunya, atau nama penulisnya. Di perpustakaan tentunya setiap buku dikelompokkan berdasarkan kategori. Kamu tentunya langsung menuju ke rak buku biologi lalu mencari judul bukunya. 

Setelah mendapatkan judul buku yang kamu mau, ternyata ada banyak buku dengan judul yang sama, tetapi memiliki penulis yang berbeda. Sekarang kata kunci kamu adalah nama penulisnya.

Bagi sisi pengguna, kurang lebih begitulah cara kerja kata kunci yaitu untuk menjadi filter atau penyaring informasi yang diinginkan.

Sementara bagi kita yang memiliki website dan mempunyai konten, pada contoh tadi adalah penulis bukunya, kata kunci akan menjadi inti pembahasan dari konten kita. Jadi dapat dikatakan bahwa :

Kata kunci adalah satu atau beberapa yang menjadi kunci / inti pembahasan sekaligus menggambarkan isi dari sebuah konten. – Labalaba

Dalam konteks SEO, kata kunci perlu dipahami untuk dapat mudah diakses oleh para pencari. Jadi kita harus tahu apa yang dicari oleh orang agar konten yang kita punya dapat diakses oleh mereka dan mendatangkan traffic untuk kita.

Contohnya begini: kamu mempunyai website kuliner yang berisikan tentang makanan. Untuk dapat menarik orang datang ke website kamu, kamu ingin membuat konten tentang telur dadar.

Jadi, kamu bisa memfokuskan isi dari konten mu menjadi beberapa hal, tergantung kata kunci yang kamu pilih. Bisa itu “cara memasak telur dadar”, “resep telur dadar”, “fakta tentang telur dadar”, “nutrisi telur dadar” dan hal-hal lain yang berkaitan dengan telur dadar.

Setelah kamu memilih kata kunci, misalnya “resep telur dadar”, kamu hanya perlu memfokuskan isi dari konten di website mu membahas tentang seputar resep telur dadar.

Ingat, dengan memfokuskan konten pada resep telur dadar, berarti ruang lingkup pembahasan mu lebih terbatas dan lebih tepat sasaran dan relevan bagi orang-orang yang mencari tentang “resep telur dadar” pada mesin pencarian.

Agar lebih lengkap, kamu juga bisa menambahkan konten lain seperti cara memasaknya, atau tips dan trik memasaknya, tapi usahakan agar tetap relevan dan tidak terlalu jauh dari inti pembahasan.

Fungsi Kata Kunci

Tadi kan kita sudah bahas tentang bagaimana cara kerja kata kunci bagi pengguna dan sudah singgung sedikit bagaimana kata kunci bagi SEO. Singkatnya, dari sisi SEO, kata kunci memainkan peranan yang besar bagi sebuah konten atau sebuah website untuk mendapatkan ranking atau posisi yang tinggi pada mesin pencarian. 

Posisi yang tinggi ini nantinya akan mempermudah orang untuk mengakses konten atau website yang kita punya. 

Coba kita bayangin sebentar deh. Misalnya kamu itu seorang financial advisor. Terus kamu pengen berbagi pengetahuan seputar finance ke orang-orang, khususnya tentang tips & trick finance buat anak muda. 

Nah kalo gini, kamu mungkin banget untuk bikin beberapa artikel dari topik ini. Masing-masing dari artikel tersebut bisa saja mendalami masing-masing triknya. 

Kedengarannya bagus banget kan? Tapi kalau misalnya udah dipublikasiin tapi ga ada yang baca kak sayang.

Karena itu, kita perlu tahu dulu mana keyword yang cocok untuk dipakai di artikel-artikel tersebut. Ga cuma itu, tapi kita juga perlu tahu keyword yang sering dipakai sama target pembaca kita, yaitu anak muda, untuk mencari informasi finance yang mau kita bikin.

Kalau kita sudah dapat keywordnya, kita tinggal menyesuaikan tulisan yang kita bikin dengan keyword yang udah kita pilih tadi. Isi kontennya dengan tips dan trik yang kita punya.

Nah, begitu kurang lebih fungsi dari keyword dalam SEO dan juga pembuatan konten.

Kata kunci Trending

Kalau kita mau nemuin kata kunci yang terbaik, kita harus bisa ngebaca data-data dari kata kunci tersebut. Wah gimana tuh data-datanya?

Jadi, masing-masing kata kunci itu punya data masing-masingnya yang membuatnya punya kualitas dan tingkatan yang berbeda masing-masingnya. Jadi perbedaan kata kunci itu ga cuma di susunan huruf atau di susunan katanya.

Data-data kata kunci yang kamu harus ketahui adalah ini:

  1. Jumlah pencarian setiap bulannya (volume)
  2. Blog atau artikel kompetitor: blog atau artikel yang muncul di hasil pencarian Google kalau kita cari kata kunci tersebut
  3. Kualitas Kompetitor (Keyword Difficulty): seberapa mudah atau sulit kita bisa mengalahkan kompetitor biar blog kita yang muncul di hasil pencarian.

Nah, kalo udah praktek, sebenernya ada detil detil lainnya, yang bisa dilihat dari tools gratis punya google, ataupun tools yang berbayar.

Tapi dibalik semua data yang bisa membantu kita, sebenernya kita harus fokus ke relevansi antara kata kunci yang udah kita pilih sama topik yang mau kita bahas.

Emang sebenernya apa sih kerugian terbesar kalo misalkan kita ga pake kata kunci?

Ya, semuanya balik lagi ke tujuan kita. Kalo emang tujuan utamanya itu untuk sekedar berekspresi dan berkreasi, ya mungkin gapapa kalau ga terlalu banyak yang lihat. 

Tapi kalo emang kita mau tulisan kita bisa dibaca orang banyak dan berguna buat mereka, menggunakan keyword yang tepat bisa membuatnya lebih gampang untuk terekspos.

Kalau misalnya kita bingung atau ga ada ide buat nulis, sementatara yang bisa dituliskan itu banyak. Nah, kita bisa coba beberapa tools di internet, pakai tools yang disediain sama Google, Google Trend, juga bisa kok.

Dari Google Trend ini, kita bisa lihat apa aja sih yang lagi hot-hotnya jadi pembicaraan, atau apa aja sih topik-topik yang lagi naik belakangan ini.  

Singkatnya, kita bisa lihat apa aja yang lagi viral di internet saat itu pakai tool ini.

Jenis-Jenis Kata Kunci

kata-kunci-adalah-jenis-kata-kunci

Sekarang kita bakal ulas tentang jenis-jenis kata kunci. Yep, kata kunci itu punya beberapa jenis lho. Jadi karena algoritma Google jadi semakin canggih, Google bisa bedain maksud dari kata kunci yang dipakai untuk mencari. Jadi, kata kunci itu ga cuma buat nyari info lho.

Karena sekarang internet juga telah menjadi seperti tempat tinggal kedua bagi sebagian banyak orang, kegiatan jual beli pun juga terjadi di dunia maya ini. 

Dalam proses pembelian, seorang pembeli akan melalui sebuah perjalanan sampai pada akhirnya mereka membeli sesuatu. 

Mulai dari pengumpulan informasi dan hal lainnya hingga akhirnya melakukan pembelian. Pada beberapa kasus, perjalanan ini bahkan berlanjut hingga setelah pembelian terjadi. 

Kemunculan internet yang juga memberikan kemudahan dalam mencari informasi, membuat perjalanan ini semakin penting dipahami, terutama bagi marketer. Biar lebih gampang, kita coba pakai contoh kasus yuk. 

Misalnya begini, seseorang ingin memelihara seekor ikan di akuarium yang akan diletakkan di dalam kosannya. 

Pertama tentu dia akan mencari jenis ikan apa yang akan dia pelihara, karakteristik ikan yang cocok dengan seleranya dan juga faktor-faktor lainnya termasuk harga dan ukurannya. 

Setelah itu tentunya ia akan mencari jenis akuarium yang cocok dengan jenis ikan yang dia pilih tadi. Berapa ukurannya, kira-kira muat ga sama kosannya, sparepartnya yang cocok untuk memelihara ikan tadi, dan lainnya. 

Kalau dia sudah puas dengan informasi yang didapatnya, dia akan memutuskan buat beli akuarium yang menurut dia paling cocok untuk memelihara ikan yang dia suka. 

Nah, nanti pas udah ada ikan sama akuariumnya, dia pastinya juga bakal nyari info-info lain kaya cara maintenance akuarium, tips & trik merawat ikan, makanan yang cocok buat ikannya, atau jenis ikan yang cocok untuk nemenin ikan peliharaannya.

Nah, dengan memahami hal-hal kaya gini, kita bisa bikin website bisnis yang kita punya untuk bisa mengisi tahapan-tahapan dalam perjalanan tadi. 

Kita bisa bikin konten sama berbagai landing page yang bakal cocok sama bisnis kita dan hal-hal yang dicari orang terkait dengan bisnis kita. Kalau kamu punya bisnis akuarium, kamu bisa jadiin contoh kasus tadi sebagai referensi. 

Yuk, saatnya kita bedah jenis-jenis kata kunci yang udah kita bahas tadi.

Kata Kunci Info

Secara sederhana, kata kunci info adalah adalah kata kunci yang digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi. Kata kunci jenis ini adalah kata kunci yang paling umum. Ya, ini bisa dibilang karena kebayanyak konten yang ada di internet juga merupakan informasi.

Dalam melakukan optimasi SEO, kata kunci info ini bisa kamu gunain sebagai landasan dari konten-konten yang bakal kamu tulis dan posting di website kamu. 

Selain karena sudah pasti banyak dicari, yang artinya volumenya besar, kata kunci ini cocok banget buat digunain sebagai traffic magnet. Maksudnya adalah dengan kata kunci info ini, kita bisa naikin traffic ke website kita.

Nanti kalau traffic dapet, kita bisa arahin ke landing page tertentu untuk melakukan konversi atau buat dapetin leads.

Contoh kata kunci info bisa seperti: “teknik memasak ayam”, “resep ayam kremes, “siapa pemeran Luke Skywalker”, “kapan Indonesia merdeka”, “presiden Indonesia ke-4”, atau “ibu kota Luxembourg”.

Contoh lainnya juga bisa berupa kata-kata yang lebih singkat seperti: “Indonesia”, “Nasi Padang”, “pulau”, “semenanjung”, “erosi”, “mati lampu” dan lainnya. Pokoknya kata-kata yang ditangkep sama Google punya tujuan untuk mendapatkan informasi.

Kata Kunci Buyer (Pembelian)

Kalau kamu mau jualan, kamu harus paham tentang kata kunci satu ini. Kamu harus tahu kata kunci apa yang dipakai sama orang kalau mereka itu mau membeli sesuatu. 

Jadi, pas kamu pakai kata kunci ini di halaman produk atau pembelian mu, halaman ini akan muncul  pas orang  lagi nyari sesuatu yang mau mereka beli.

Contoh umum dari kata kunci jenis ini biasanya mengandung kata-kata seperti “beli”, “jual”, “jasa”, “sewa”, dan kata-kata sejenis lainnya.

Tapi, ga jarang kejadiannya kalau kata kunci buyer ini bisa simple kaya di contoh kata kunci info tadi, seperti: “gas 3kg”, “botol minum”, “blowtorch”, “mesin cukur philips”, dan lainnya,

Dari contoh diatas kita dapat melihat kalau nama atau jenis barang atau bahkan merk juga bisa menjadi kata kunci buyer. Kalau ga percaya cek aja di Google, pasti yang muncul kebayanakan adalah website marketplace.

Kata kunci buyer ini juga bisa dikombinasiin sama kata kunci info. Kan tadi kita udah bahas sebelumnya kalau pembeli itu mengalami sebuah perjalanan dalam membeli sesuatu. Dalam perjalanan itu tentu mereka akan melakukan perbandingan dan pertimbangan lainnya. Di situlah kata kunci buyer dan info ini bekerja.

Biar lebih jelas contoh umumnya begini: “haraga laptop Lenovo ideapad terbaru”, “review mesin cukur philips 2020”, “PS Vita 2020 worth it?”, “PS4 vs Xbox One 2019”, “magic jar miyako vs cosmos”, “enakan mana pertamax vs pertalite”, dan banyak lagi contoh lainnya.

Dari sana kita bisa bikin konten yang bisa menjawab hal-hal tadi biar bisa ngedatangin traffic ke website kita. Di sana kita juga bisa ngarahin untuk memilih produk yang kita rekomendasikan atau bersikap netral.

Kata Kunci Geografis

Nah, ini jenis kata kunci terakhir yang akan kita bahas. Kata kunci geografis ini sendiri sebenarnya bisa termasuk dalam kategori info atau buyer, tetapi lebih spesifik akan menampilkan hal-hal yang ada pada suatu wilayah tertentu saja.

Jadi, kata kunci geo ini bisa ngebantu pengguna untuk mengerucutkan pencarian pada lokasi di mana mereka berada atau lokasi yang ingin mereka ketahui. 

Kalau buat empunya website, kata kunci jenis ini bisa ngebantu buat mengerucutkan target audiensnya pada satu lokasi tertentu.

Contoh kata kunci geo ini gampang, bisa dilihat dalam kata kunci itu ada nama daerah atau engga. Atau bisa juga dengan menggunakan kata-kata lain seperti “terdekat”, “nearby”, atau “di sekitar sini”

Gini deh contoh lebih jelasnya. Misalnya kamu lagi mau beli sepeda dan kamu tinggal di Bandung. Kamu lagi nyari toko yang jual sepeda tapi ga mau yang dari luar kota karena berat di ongkir. 

Nah, kamu tinggal cari tuh di Google pakai “toko sepeda Bandung”, bakal muncul tuh toko-toko sepeda di Bandung, mau di marketplace atau e-commerce lainnya. 

Pas lagi liat-liat, eh, ada tuh yang deket rumah. Mumpung deket kamu sekalian ke tokonya buat liat-liat dan tanya-tanya langsung.

Nah, gitu kira-kra contoh kata kunci geo.

Kesalahan Terbesar Saat Membuat Konten

kata-kunci-adalah-kesalah-saat-membuat-konten

Sejauh ini kita sudah bahas berbagai hal tentang kata kunci dan juga konten. Tentunya kita paham kalau kata kunci itu penting buat konten. Tapi seringkali ada kejadian yang malah membuat kata kunci yang digunakan pada suatu konten itu ga efektif, dan malah merugikan. Gimana tuh? 

Jadi begini, secara teknis, kata kunci yang dipakai itu udah bagus. Volumenya ribuan, banyak yang nyari pakai kata kunci ini, tingkat kesulitannya rendah, terus lagi viral dan emang sering dibahas juga.

Eh, ternyata antara konten dan kata kunci ini ga sinkron dan hampir ga ada nyambung nya sama sekali.

Kan sayang kita udah ngabisin waktu buat keyword research tapi hasilnya malah jelek.

Ingat, yang penting itu bukan kata kunci yang bagus secara metric aja. Yang penting itu adalah selain keywordnya bagus, dia juga harus relevan sama pembahasan di konten kita dan juga tujuan pencariannya.

Selain contoh tadi, ada lagi contoh lainnya kaya kurangnya penggunaan kata kunci yang udah dipilih. Kalau kita udah milih kata kunci, berarti kita udah milih topik dan batasan dari konten kita.

Eh ini kata kunci udah dipilih, tapi munculnya cuma beberapa kali dan di bagian yang ga penting. Parahnya lagi ga ada di meta datanya.

Kalau ga ada di meta datanya kaya di meta title atau di meta descriptionnya, Google tentu bakal kesusahan buat nentuin apakah kontennya relevan sama kata kunci atau engga.

Tadi udah kekurangan, abis itu juga ada kelebihan masang kata kunci. Yah, kalau gini sih resikonya bakal diliat Google sebagai spam.

Nah, perhatikan kesalahan-kesalahan kaya gini. Jangan sampai kejadian pas lagi bikin konten ya! 

Jago Membuat Konten Karena Kata Kunci

Sebenernya, mau kita pake atau ga pake kata kunci itu ga akan merubah skill menulis kita. Bukan berarti tulisan yang kita bikin bakal jadi lebih keren.

Memang kita bisa liat referensi dari konten lain yang sejenis yang juga pakai kata kunci yang sama, tapi tingkat kekerenan tulisan itu balik lagi ke kamu, ya, kamu yang nulis. Kata kunci itu sekedar membantu mengarahkan hal hal yang kamu bahas. 

Nah kalo udah pake kata kunci, inget, jangan sampai jadi spam. Jangan mentang-mentang kata kunci itu dicari orang, tulisan kita isinya kata kunci aja. 

Rahasia Kita Bersama

Ya jadi gitu deh kurang lebih yang bisa di sharing hari ini. Kamu sekarang udah tau kan kunci konten itu apa? 

Bener banget, kata kunci itu adalah kunci dari konten itu sendiri. Sebab, dengan kata kunci, banyak hal yang bisa dibuka dan dijelajahi dalam membuat konten.

Jangan lupa cari kata kunci yang sesuai sebelum mulai nulis konten. Jangan terlalu pusing liat data kata kunci, fokus aja sama hubungannya dengan bisnis atau keahlian kamu.

Dan tulislah konten sekeren mungkin. Dan ingat,  jangan sampai spam ya. Inget, jangan bilang siapa siapa ya. Ini rahasia kita bersama. Sampai pembahasan selanjutnya. 

Nah berhubung kita udah sama sama pro, apa alamat halaman kamu? Masih harus di copas? Yuk langsung aja belajar cara buat URL String yang optima